Kritik Biografi Pendiri Museum TMII
Sejarah telah mengukir dengan tinta
emasnya bahwa di bukit Astana Giribangun, Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih,
Kabupaten Karanganyar, sekitar 30 kilometer arah timur kota Solo, telah
beristirahat selama-lamanya seorang puteri terbaik bangsa sebagai Ibu Negara,
wanita pejuang dan.pejuang wanita yang selalu memajukan derajat dan karier kaum
wanita. Hajjah Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah Soeharto yang dilahirkan dari
keluarga kraton pada tanggal 23 Agustus 1923. Dalam perjalanan hidupnya sebagai
pribadi dan sebagai Ibu Negara, menurut kesan dan pandangan saya, beliau pada
hakikatnya merupakan pribadi yang ditandai dengan tujuh keteladanan.
Almarhumah telah melahirkan berbagai karya
monumental yang akan dikenang sepanjang zaman. Karya-karya ini akan berbicara
dari generasi ke generasi bahwa bangsa Indonesia pernah memiliki seorang Ibu
Negara yang berjuang bukan hanya untuk kepentingan zamannya. Taman Mini
Indonesia Indah (TMII) adalah wujud nyata dari gagasan dan prakarsa beliau yang
monumental. Pada tahun 1970, ketika TMII mulai dibangun ternyata mendapat
berbagai tantangan. Protes berdatangan dari berbagai kalangan termasuk
mahasiswa, karena dianggap menghamburkan uang negara. Tetapi sekarang TMII
ternyata telah menjadi kebanggaan kita semua. Bahkan prakarsa ini telah
dicontoh oleh sejumlah negara.
TMII bukan hanya bermakna pariwisata
saja, namun mempunyai arti yang mendalam baik dari segi budaya maupun dari segi
pendidikan. Dari segi budaya, TMII merupakan wahana pembinaan nilai-nilai
budaya nasional, membina kecintaan terhadap budaya daerah sebagai bagian dari
pembinaan wawasan kebangsaan. Keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang
tersebar di seluruh penjuru tanah air yang dapat ditunjukkan di TMII,
mencerminkan betapa kekayaan budaya yang kita miliki. Pelangi itu indah karena
adanya perbedaan warna. TMII mengangkat perbedaan-perbedaan itu dalam semangat
kebersamaan untuk kemajuan bangsa.
Dari segi pendidikan, TMII merupakan wahana
penanaman rasa cinta tanah air, rasa kesatuan dan persatuan bangsa.
Keanekaragaman f1ora dan fauna yang ada di TMII memberi informasi tentang
kekayaan sumber daya alam kita. Melalui kehadiran TMII, generasi muda dan
seluruh masyarakat Indonesia dapat memahami bahwa sesungguhnya Indonesia adalah
negara yang besar. Secara geografis, Indonesia terdiri dari lebih 17.000 buah
pulau dengan keanekaragaman hayati yang tidak terhitung.
Museum IPTEK pada Taman Mini Indonesia Indah
PP-IPTEK merupakan sarana pembelajaran
luar sekolah untuk menumbuh-kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) di masyarakat untuk segala generasi secara MUDAH, MENGHIBUR, BERKESAN
dan KREATIF; melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat
disentuh dan mainkan. Melalui interaksi ini, akan dapat mendorong tumbuhnya
pemikiran tentang APA, MENGAPA dan BAGAIMANA iptek digali dan dimanfaatkan bagi
kehidupan manusia agar lebih nyaman dan sejahtera.
Visi dan Misi PP-IPTEK
Visi PP-IPTEK adalah menjadi wahana
pembudayaan iptek yang dinamis dan berperan aktif dalam menciptakan masyarakat
berbudaya iptek. Untuk itu, misi yang dijalankan adalah :
1.
Meningkatkan
peran aktif sebagai “agen pembaruan” di masyarakat dalam pengembangan daya
kreativitas dan inovasi
2.
Mengembangkan
pembelajaran public di bidang iptek dalam mendukung program nasional
3.
Merintis
pembangunan Science Centre di daerah
4.
Mengembangkan
referensi nasional Science Centre di Indonesia
5.
PP-IPTEK
berkomitmen untuk menjadi “titik temu” pembelajaran iptek bagi segala generasi,
agar komunikasi, inspirasi dan kreativitas tumbuh bersama.
Sejarah PP-IPTEK
Pada tahun 1984 gagasan pendirian
science centre di Indonesia diprakasai oleh Menristek, Prof. Dr. B.J. Habibie,
dengan dibentuknya Panitia Kerja dengan SK Menistek No.15/M/Kp/IX/1984 untuk
melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan,
system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Dibentuk Supporting Committee
tahun 1987 untuk melakukan sosialisasi science centre kepada masyarakat melalui
penyelenggaraan pameran fisiska dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini
Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Prof. Dr. Fuad Hasan.
Pada tahun 1988-1990 dikembangkan 20
peragaan interaktif bidang IPA di Anjungan Istana Anak-Anak TMII, sebagai hasil
kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta.
Tujuannya untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat, ternyata
kesan pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal iptek dengan
lebih mudah dan nyata.
Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) dibantu oleh US Agency for
International Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal
tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT
Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development
dari Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK
diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung Terminal B Skylift-TMII seluas
1.000 m2. Alat peraga merupakan sumbangan dari industri strategis, IBM, serta
sebagian dibuat secara in-house dengan bantuan KIM-LIPI, LUK BPPT, dan BATAN.
PP-IPTEK menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, yang
berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT
Non-Blok. Filosofi konsep desain bangunannya futuristic,
menjelajah tanpa batas, dengan luas bangunan 24.000 m2 dan luas area 42.300 m2.
Sejak saat itu tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan
kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang
diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar, pencium, dan
peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan
program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi fenomena dan khasanah
iptek secara mandiri, kelompok, dan keluarga, agar memberi inspirasi dalam
meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
Kelembagaan PP-IPTEK
PP-IPTEK berada di bawah pembinaan
Kementerian Riset dan Teknologi, diatur berdasarkan Peraturan Menteri Riset dan
Teknologi RI Nomor : 10/M/PER/XII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
PP-IPTEK. Sejak 20 Maret 2007 status PP-IPTEK ditetapkan sebagai Unit Pelaksana
Teknis yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Penuh
oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 157/KMK.05/2007.
Dalam memberikan layanan kepada
masyarakat, PP-IPTEK dituntut secara profesional namun tidak mengutamakan
keuntungan, didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Standar
Pelayanan Minimum diterapkan dengan mempertimbangkan : kualitas layanan,
pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan layanan. Untuk itu,
sejak tahun 2007 PP-IPTEK merintis penerapan sistem management mutu Total
Quality Management (TQM).
Dedikasi dan profesionalisme 100
karyawan senantiasa ditekankan dalam menentukan faktor sukses PP-IPTEK. Oleh
karenanya tiap karyawan diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan diri
melalui workshop, pendidikan dan pelatihan, guna peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan profesionalisme mereka. Peningkatan pendidikan formal dan non
formal menjadi salah satu focus pengembangan bagi manajemen sumberdaya manusia.
Riset Inovasi Pengembangan Peragaan dan Program
Untuk mendesain suatu alat peraga dan
program sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan atau dikomunikasikan, tim
pengembangan PP-IPTEK harus mengidentifikasi berbagai ide dan informasi yang
dibutuhkan Dalam hal ini pengetahuan tentang komunikasi sains mutlak
dibutuhkan. Misalnya, harus menggugah rasa ingin tahu, membangkitkan minat,
menantang, menyenangkan, komunikatif, aman, merubah perilaku, melibatkan orang
berpikir secara ilmuwan. Riset inovasi meliputi : desain dan rekayasa, system
teknologi yang dipakai, pengembangan prototype, uji coba, apabila perlu
dilakukan modifikasi. Setelah itu baru dilakukan proses produksi alat peraga.
Dalam hal substansi dan teknis
pelaksanaan, PP-IPTEK melibatkan para pakar dan narasumber di lingkungan
PP-IPTEK maupun dari lembaga litbang, universitas dan industri. Para pakar
memvalidasi substansi yang dikembangkan, kemudian diuji berdasarkan pesan yang
akan disampaikan dan untuk tingkatan usia. Tema yang diambil disesuaikan atau
mengikuti perkembangan iptek dan isu terkini di masyarakat, sehingga secara
berkala dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan.
Kegiatan di PP-IPTEK
Sebagai suatu science center,
kompetensi utama PP-IPTEK menyajikan berbagai alat peraga interaktif yang dapat
dimainkan untuk merangsang keingin-tahuan pengunjung akan fenomena iptek yang
terjadi. Galeri berisi sekitar 300 alat peraga yang dikelompokkan menjadi 14
wahana : antariksa, lingkungan, energi, fluida, gelombang, listrik dan magnet,
mekanika, optic, transportasi darat, transportasi udara, arena peneliti cilik,
matematika, penyakit dan kesehatan, galeri Plato.
Pengunjung diajak menjelajahi iptek
dengan metoda pembelajaran discovery learning, yakni mencari sendiri
pengetahuan yang dibutuhkan dengan cara berinteraksi, bermain sambil belajar
dengan alat peraga. Selain peragaan indoor, dikembangkan pula peragaan outdoor,
yaitu Taman Herbal, yang akan dibuka pada tahun 2010. Untuk melengkapi alat
peraga interaktif, PP-IPTEK mengembangkan berbagai program pendukung khusus
bagi siswa, pendidik dan keluarga, guna memperkuat pemahaman pengunjung dan pengkayaan
sains serta melengkapi kurikulum sekolah. Kegiatannya a.l.: demo sains, demo
sains spektakuler, workshop dan demo roket air, workshop dan demo robot,
workshop skill process, let’s play science, science film, sanggar kerja,
kegiatan tematik, science camp, science party, science fair, stargazing,
peragaan iptek keliling, dll. Kegiatan dapat dilakukan pula di pusat keramaian,
mall, pameran, sekolah, dan daerah.
Pendidik mempunyai tanggung jawab luhur
dalam mentransformasikan iptek kepada siswa, maka peningkatan kompetensi
pengetahuan dan profesionalisme perlu diasah terus-menerus. Untuk itu PP-IPTEK
menyelenggarakan program pengkayaan iptek khusus bagi guru MIPA dalam bentuk
workshop dan seminar.
PP-IPTEK juga menyelenggarakan dan
menjadi fasilitator berbagai kompetisi bagi generasi muda, serta merupakan
arena pentas kreativitas. Hal ini perlu digaris-bawahi mengingat karakter
generasi muda yang selalu ingin tahu dan perlu ditantang kreativitas dan
kemampuannya, agar dapat lebih mengembangkan diri seoptimal mungkin. Karena
PP-IPTEK merupakan ajang kreativitas, maka kompetisi yang diselenggarakan
bernuansa unik, istimewa, lain dari kompetisi umumnya. Unsur seni merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari iptek, untuk menyeimbangkan otak kiri dan
kanan. Selain itu, PP-IPTEK juga menjadi fasilitator bagi forum remaja dan
kompetisi tingkat internasional, a.l. 5th World Creativity Festival di Daejeon
– Korea.
KERJASAMA PP-IPTEK DENGAN BERBAGAI PIHAK TAHUN 2009
Lembaga Penelitian dan Pengembangan :
LAPAN, BATAN, BAKOSURTANAL, LIPI da BSN dalam Program
Binokuler (Bincang-bincang Sains & Teknologi Populer).
BTC-Network KRT dalam Workshop Marketing, Promotion,
Distribution & Customer.
Kementerian Ristek dalam : Science for All, Ritech Expo
2009, Wisata Iptek dan Temu Pakar di Pekanbaru, Binokuler di Semarang,
kontribusi alat peraga Volcanopedia Magic Box untuk pembelajaran gunung berapi.
LAPAN dalam kompetisi
roket air tingkat daerah, nasional dan Asia Pasifik.
LIPI dalam National Young Innovator Awards (NYIA) – 2 dan
peragaan Wallacea.
Bakosurtanal dalam Workshop Mapping Technology Learning bagi
siswa, guru dan masyarakat, di Jakarta dan Semarang.
Lembaga Pemerintah dan Departemen :
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah dalam
Jambore Iptek di Semarang.
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau dalam
Peragaan Iptek keliling di Pekanbaru.
Direktorat Pendidikan Luar Biasa Depdiknas dalam :
Oliampiade Sains Nasional bagi siswa berkebutuhan khusus, Cerdas Cermat MIPA
bagi siswa SMA cerdas istimewa, program Sains Interaktif cerdas istimewa,
program beasiswa siswa cerdas istimewa di Korea Science Academy, 5th World
Creativity Festival di Daejeon.
Universitas dan Perguruan Tinggi :
Observatorium Bosscha dalam peneropongan gerhana matahari
cincin.
Departemen Fisika ITB dalam BINOKULER.
Fakultas MIPA Universitas Parahyangan dalam : workshop
Ma-the-matrick, workshop Science of Toys.
Industri dan Lembaga Lain :
Klub Robotik G-Com Teknologi dan Fischertechnic dalam
Megabazar Imagine 2009.
Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (FOSIPA) dalam gathering
bagi travel agent di Jogyakarta.
Sanggar Opera Anak Pustaka Lebah dalam mengisi acara
pementasan “the Tale of Missing Unicorn” di Keong Emas TMII, Istora Senayan,
Taman Wisata Mekarsari Cileungsi.
Astra Honda Motor dalam BINOKULER.
PT Kalbe Nutritionals dalam kick off CSR.
Margo City Mall di Depok dalam expo sains “the Place to be
Smart”.
PT Microsoft Indonesia dalam kontribusi alat peraga
Worldwide Telescope (WWT) untuk pembelajaran bidang astronomi.
Majalah Bobo – Kompas Gramedia Group dalam 7th Bobo Fair
2009 di Jakarta Convention Center.
The Wallacea Foundation dan LIPI dalam Peragaan Wallacea.
Pusdiklat PT Krakatau Steel dan Yayasan Pendidikan Warga
Krakatau Steel dalam Peragaan Iptek Keliling di Cilegon, workshop Skill Process
bagi guru.
PT Dexa Medica dalam pengembangan Taman Herbal
PP-IPTEK.
Kerjasama Internasional :
UNICEF dalam penyelenggaraan Peragaan Iptek Keliling di
Ambon.
Australia dalam : pameran kebudayaan Aborigin, Australia
Indonesia institute Conference, International Cultural Visit, Australian Young
Ambassadors for Development, Australia Leadership Awards Fellowship, Strike a
Chord – Science of Music Exhibit, berbagai internasional expo.
Korea dalam : ASEAN COST Plus Three Center for the Gifted in
Science, 5th World Creativity Festival, Students Camp and Teachers Training,
Korea Science Academy Fellowship.
GTZ Jerman dalam pengembangan klaster Flu Burung di
PP-IPTEK.
Anggota pada the Asia Pacific Network of Science and
Technology Centers (ASPAC).
Anggota pada the Association of Science – Technology Centers
(ASTC).